Cara Mencegah Penyakit Kanker Serviks
Apa Itu Kanker Serviks?
Kanker serviks adalah jenis kanker yang menyerang bagian dalam rahim wanita, biasa disebut juga dengan kanker leher rahim. Kanker serviks dapat tumbuh di sel-sel yang menyusun lapisan luar rahim, berawal dari virus HPV. Infeksi virus HPV bisa menyebabkan sel-sel berubah dan menyebabkan kanker pada bagian dalam rahim. Kanker serviks dapat menyerang siapa saja, namun lebih banyak dialami oleh wanita usia 15 – 44 tahun. Kanker serviks dapat berkembang dengan cepat dan bisa menyebar ke seluruh tubuh.
Penyebab Kanker Serviks
Virus HPV (Human Papilloma Virus) adalah penyebab utama dari kanker serviks. Ketika infeksi virus HPV menyebar ke sel-sel rahim, virus HPV bisa menyebabkan sel-sel berubah dan menyebabkan kanker. Terkadang kondisi ini bisa berkembang dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, faktor risiko lain yang bisa menyebabkan kanker serviks adalah:
- Kurangnya kekebalan tubuh, misalnya akibat HIV/AIDS.
- Merokok.
- Aktivitas seksual yang berlebihan.
- Mengalami beberapa kehamilan.
- Mengalami beberapa kali aborsi.
- Kurangnya asupan nutrisi.
- Kurangnya tes rutin Papsmear.
Gejala Kanker Serviks
Kanker serviks biasanya tidak menyebabkan gejala yang mencolok. Pada tahap awal, gejala yang muncul adalah:
- Sakit saat berhubungan seksual.
- Pendarahan setelah berhubungan seksual.
- Pendarahan di luar masa menstruasi.
- Rasa sakit di bagian bawah perut.
- Keluar cairan lain dari vagina.
- Keluar darah dari vagina.
Cara Mencegah Kanker Serviks
Untuk mencegah kanker serviks, kamu bisa lakukan beberapa hal:
- Konsumsi makanan yang bergizi. Makanan yang mengandung banyak vitamin C, vitamin E, dan zat besi bisa bermanfaat untuk mencegah kanker serviks.
- Pola hidup sehat. Tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan mengurangi aktivitas seksual sebelum menikah bisa meminimalkan risiko terkena kanker serviks.
- Tes Papsmear. Tes Papsmear bisa digunakan untuk mendeteksi kanker serviks lebih dini. Tes ini bisa dilakukan sekali setahun bagi wanita yang berusia lebih dari 18 tahun.
- Vaksinasi HPV. Vaksinasi HPV bisa meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi virus HPV. Vaksinasi ini bisa dilakukan bagi wanita usia 9 – 25 tahun.
- Konsultasi dokter. Jika merasa ada gejala yang mencurigakan, segeralah konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Pengobatan Kanker Serviks
Pengobatan kanker serviks biasanya bergantung pada tingkat keparahan kanker. Pengobatan yang umum digunakan adalah:
- Operasi. Operasi dilakukan untuk mengangkat sel-sel kanker yang terinfeksi. Operasi ini bisa dilakukan untuk mengangkat seluruh atau sebagian rahim.
- Kemoterapi. Kemoterapi bisa digunakan untuk menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker. Kemoterapi bisa didapat dengan cara menyuntik obat atau menggunakan infus.
- Radiasi. Radiasi bisa digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker dengan cepat. Radiasi bisa digunakan sebelum atau sesudah operasi.
- Terapi Hormonal. Terapi Hormonal bisa digunakan untuk mengurangi tingkat hormon yang menyebabkan pertumbuhan sel kanker.
Kesimpulan
Kanker serviks dapat dicegah dengan berbagai metode, mulai dari vaksinasi HPV, rutin melakukan tes Papsmear, hingga menjaga pola makan yang sehat. Apabila ada gejala yang mencurigakan, segeralah konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Comments
Post a Comment